Agar Petani Lepas dari Jerat Rentenir PTBA Punya Solusi Jitu
Lawang Kidul, inilahmuaraenim.co.id- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui Corporate social responsibility
(CSR)nya secara aktif membina Desa-Desa yang ada di sekiranya atau di Ring I perusahaan tambangnya.
Seperti Desa Pagar Dewa di Muara Enim, Sumatera Selatan, untuk memproduksi beras organik. Desa Pagar Dewa sendiri merupakan salah satu desa binaan CSR PTBA, dengan adanya Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Pagar Bukit Asam.
Direktur PT Pagar Bukit Asam, Windri Wijaya ditemui pada Selasa (13/9/2022) mengatakan BUMP ini pada mulanya dibentuk karena adanya problematika para petani di Desa Pagar Dewa yang terteror dan dijebak dengan sistem tengkulak atau rentenir yang biasanya melibatkan gadai sawah dengan bunga hingga 40%.
“Petani yang tak mampu membayar akhirnya kehilangan sawahnya. Lebih buruknya, petani tersebut menjadi buruh tani di lahannya sendiri,” ujarnya
Untuk itulah, pada tahun 2017, dirinya bersama teman-teman yang lainnya kembali dari perantauan dan mencoba untuk menyejahterakan warga desa itu dengan mengajak Bukit Asam mendirikan PT Pagar Bukit Asam. Saat ini Pagar Bukit Asam memiliki 7 orang pengurus dan membawahi sekitar 95 petani.
Meski Desa Pagar Dewa bukan merupakan IUP maupun Ring 1 dari PTBA, namun PTBA melalui program CSR dikatakan Windri antusias untuk menyelesaikan permasalahan desanya. Selain itu, tujuan antara Windri beserta PTBA juga sama, yakni menyejahterakan petani.
“Pada 2018 kita mulai ajak masyarakat. Alhamdulillah kita memberontak (kepada para rentenir) di desa sendiri. Alhamdulillah bantuan bukit asam masuk, traktor, peralatan gudang, dan lain-lain. Bukit Asam juga ciptakan korporasi petani,” jelasnya.
Beras organik tersebut dikemas dengan merk Beras Dewa Bukit Asam. Pasar utama beras organik ini adalah PTBA, di mana beras ini dibeli langsung oleh PTBA. Nantinya beras organik ini akan digunakan dalam program Bukit Asam Peduli untuk dibagikan dalam pembagian sembako.
Selain PTBA, seluruh masyarakat Kabupaten Muara Enim dan lingkup wilayah Sumatera Selatan juga membeli dan mengkonsumsi Beras Dewa Bukit Asam. Adapun dari 150 hektar lahan pertanian di desa pagar dewa memiliki potensi produksi sebesar ±1200 ton per tahun.
CSR Bukit Asam sejak awal berkomitmen mendorong perubahan beras yang dihasilkan masyarakat dari beras non-organik menjadi beras organik. Hal ini mengingat beras organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi serta kualitas yang lebih baik dari beras yang biasa diproduksi oleh masyarakat.
Selain beras, Desa Pagar Dewa juga memproduksi jagung dan Durian. Bahkan menurut Windri, Desa Pagar Dewa saat ini menjadi salah satu penghasil durian terbesar di Sumatera Selatan.
Bantuan ini pun diharapkan dapat membawa masyarakat dan petani Desa Pagar Dewa memaksimalkan bantuan yang telah diberikan PTBA sehingga dapat terwujud kemandirian dan kemajuan Desa Pagar Dewa melalui Beras Organik.
Sumber : CNBC Indonesia