Oleh : Khairunisya, S.Kep., M.Kes
Penulis adalah Dosen Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi D3 Kebidanan Muara Enim
Aplikasi “Gapai Sejahtera Dengan Profesionalisme “ dalam Pelayanan Asuhan Keperawatan
Gapai Sejahtera Dengan Profesionalisme demikian Tema yang diusung Hari Ulang Tahun PPNI ke 49 , yang diperingati tepatnya tanggal 17 maret 2023. Profesionalisme perawat adalah bidang pekerjaan seorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan yang dilandasi dengan pendidikan, keahlian / keterampilan dan etika. Profesional dan beretika sangat penting dimiliki dalam diri seorang perawat karena perawat merupakan suatu profesi. Dengan adanya profesionali dan etika, diharapkan dapat memberikan citra yang baik terhadap perawat di pandangan masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI), arti kata profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang professional. Sedangkan sejahtera adalah kondisi dimana seseorang merasa bahagia, sehat dan makmur dalam kehidupannya. Maka menggapai sejahtera dengan profesionalisme berarti profesi perawat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan cara etis , bertanggung jawab, bermutu dan berusaha terus untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan dalam kerja.
Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 40 tahun 2017 pasal 2 ayat 3 yang menyatakan bahwa pengembangan karir profesional perawat terdiri dari Perawat Klinis, Perawat Manajer, Perawat Pendidik, dan Perawat Peneliti/ Riset. Artinya perawat yang sudah lulus pendidikan tinggi keperawatan memiliki hak untuk mengembangkan karir keperawatannya pada bidang lain selain memberikan pelayanan pada pasien di rumah sakit.
Dalam mewujudkan tema hari ulang tahun PPNI tahun ini, dimanapun tempat kerja perawat akan mendukung untuk menggapai sejahtera dengan profesionalisme. Bagi yang bekerja dalam memberikan asuhan keperawatan, profesionalisme perawat bisa diwujudkan dengan menerapkan tujuh nilai profesionalisme keperawatan yaitu nilai aesthetic, altruism, autonomy, integrity, human dignity, justice, dan truth ( Berman, Snyder, 2016).
Nilai aesthetic secara bahasa artinya keindahan, perawat dalam menjalankan tugas nya memperhatikan sisi estetika. Baik itu penampilan fisik yang rapi dan bersih juga lingkungan yang menyenangkan dan positif bagi pasien ataupun saat berintegrasi dengan sesama tenaga kesehatan lain. Lingkungan positif sangat penting untuk menunjang terjalinnya komunikasi yang baik sehingga efektifitas pelaksanaan tugas pun akan meningkat.
Nilai yang kedua adalah altruisme. Altruisme berarti mengutamakan kepentingan orang lain. Dalam pelaksanaan tugasnya, perawat memang diharuskan untuk berfokus penuh pada klien, dan hendaknya tidak mementingkan urusan pribadi saat sedang melaksanakan tugas. Maka dari itu, nilai altruisme ini sangat penting untuk diimplementasikan oleh perawat.
Nilai yang berikutnya adalah autonomy. Autonomy merupakan nilai yang berarti bahwa perawat menghargai hak klien dalam mengambil keputusannya sendiri. Perawat tidak boleh memaksakan kehendak pribadinya pada klien. Sebelum melakukan suatu tindakan keperawatan pada klien, perawat juga harus memberikan informasi tentang tindakan yang akan dilakukan pada klien tersebut. Hal ini sesuai dengan salah satu poin dalam Carative Factor oleh Watson, yaitu poin open, yang menegaskan bahwa klien/pasien berhak untuk mengetahui masalah apa yang terjadi berkaitan dengan dirinya (Wagner, et al, 2020).
Berikutnya adalah nilai integrity. Integrity merupakan nilai yang berarti bahwa perawat harus memiliki integritas yang tinggi. Artinya, dalam menjalankan tugas keperawatan, perawat sudah semestinya berpegang teguh pada prinsip, aturan, maupun kode etik yang ada.
Selanjutnya, terdapat nilai human dignity. Artinya, perawat harus menghormati perbedaan dan keunikan yang ada pada diri klien. Hendaknya perawat tetap menghargai dan tidak bertindak diskriminatif terhadap klien.
Nilai yang berikutnya adalah justice, yakni perawat memperlakukan seluruh klien secara adil, dan tidak mengistimewakan klien tertentu.
Nilai yang terakhir adalah truth. Ini berarti bahwa perawat harus mengatakan hal yang benar/sesuai fakta serta bertindak jujur.
Nilai – nilai ini yang akan mendukung perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang profesional. Selain itu juga seorang perawat profesional memiliki kemampuan dan kompetensi dan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan dengan mengikuti pelatihan dan pengembangan diri. Sehingga bisa memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Daftar pustaka
Peraturan Menteri kesehatan RI No.40 TH.2017. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._40_ttg_Pengembangan_Jenjang_Karir_Profesional_Perawat_Klinis_.pdf
Wagner, A. L, et al. (2020). Core Concepts of Jean Watson’s Theory of Human Caring. Watson Caring Institute.
Berman, A., Snyder, S., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erbs Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice (10th ed). Hoboken, NJ: Pearson.
Komentar