Muara Enim, inilahmuaraenim.co.id – Ekploitasi Kekayaan Alam di Kabupaten Muara Enim Khususnya batubara terus digiatkan dan diperluas dengan berbagai cara pengangkutan salah satunya Kereta Api (KA).
Pada kegiatan Musyawarah Rencanan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Muara Enim yang digelar di Hotel Melio pada Rabu (27/03/24) tokoh masyarakat Muara Enim yang juga mantan Pj. Sekretaris Daerah Muara Enim dan juga merupakan mantan Kadishub Riswandar, SH MH mengungkapkan agar angkutan batubara yang dilakukan melalui Kereta Api untuk ditutup.
Ia juga mengungkapkan bahwa angkutan batubara tersebut menimbulkan debu yang banyak karena tidak ditutup.
“Angkutan batubara yang pakai truck saja ditutup, seperti kita ketahui yang hanya kurang lebih 3 meter ditutup terpal,” katanya.
“Apalagi lagi angkutan batubara yang panjangnya lebih dari 1 kilo meter, bayangkan berapa banyak debu yang berterbangan di sepanjang lintasan kereta api,” terangnya.
“Saya sudah melakukan eksperimen dengan meletakan bendera putih di pinggir rel kereta api, ternyata cuma 2 hari sudah kotor sekali,” lanjutnya.
Saya juga sudah mengusulkan dari sejak tahun 2019 mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi sampai ke pusat belum ada tanggapan,” tambahnya.
Jadi saya berharap melalui kegiatan ini kepada pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk membuat semacam kebijakan agar angkutan batubara yang melalui kereta api untuk di tutup pada saat pengangkutan,” harapnya.(Ccn)
Komentar