BANDUNG, inilahmuaraenim.co.id– Pemda Provinsi Jawa Barat menandatangani kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk memajukan perkeretaapian di Jabar.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menandatangani langsung nota kerja sama. Adapun tiga lingkup yakni kereta api cepat Jakarta – Bandung, reaktivasi jalur kereta, dan pembangunan taman kereta api Indonesia (KAI) di Kota Bandung.
Gubernur antusias dengan kerja sama dengan PT KAI. Ridwan Kamil sejak dulu berkeinginan Jabar memiliki banyak jalur kereta api.
“Mimpi dan harapannya, Jawa Barat penuh dengan jalur kereta api tapi dalam sejarah republik ini tidak banyak jalur baru. Yang ada jalur zaman Belanda yang sekarang mau diaktivasi,” ujar Ridwan Kamil di Kantor Pusat KAI, Kota Bandung, Kamis (23/9/2021) malam.
Salah satu upaya dengan membangun kereta cepat Jakarta- Bandung yang akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara (Asean). Nantinya kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan melahirkan peradaban kota baru di jalur yang dilewati.
“Orang sering lupa membangun jalur itu disangkanya hanya untuk ngangkut orang dan barang itu baru 50 persen. 50 persennya itu adalah menjadi katalisator pusat pertumbuhan baru. Tanpa kereta cepat tidak ada Kota Baru Walini, Karawang, dan Tegalluar,” jelasnya.
Selain itu cara selanjutnya adalah dengan mengaktifkan kembali jalur kereta lama. Satu yang akan beroperasi adalah reaktivasi jalur kereta Bandung-Garut yang rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo.
“Makanya tahun ini jalur Bandung – Garut selesai saya inginnya coba dengan Pak Dirut. Survei dulu sebelum saya undang Pak Presiden untuk meresmikan,” kata pria yang kerap disapa Kang Emil.
Ridwan Kamil pun berharap agar reaktivasi jalur kereta ini tidak berhenti sampai di sini. Apalagi masih cukup banyak jalur kereta lama peninggalan Belanda yang belum diaktifkan.
Selain itu, Ridwan Kamil juga berharap agar ada jalur kereta baru di bagian selatan Jabar. Mengingat potensi pariwsata di pantai selatan sangat besar namun belum ditunjang infrastruktur kereta api.
“Harapan saya agenda terdekat adalah mencoba jalur Bandung-Garut supaya menyemangati pariwisata. Kedua aktivasi jalur Belanda yang lama. Ketiga saya punya mimpi jalur baru sepanjang Jabar selatan. Itu menghidupkan peradaban baru di selatan Jawa Barat yang sekarang sepi karena enggak ada infrastrukturnya,” jelas Ridwan Kamil.
Selain Jawa Barat bagian selatan, Ridwan Kamil juga mempunyai mimpi mengaktifkan kembali jalur kereta Bandung – Ciwidey. “Salah satu impian saya ke Ciwidey, karena kalau semua pakai motor sekarang itu pertumbuhan kami itu udah tren (naik) Pak,” kata Ridwan Kamil.
Sementara itu, terkait pembangunan taman kereta api Indonesia, KAI akan menggandeng juga Institut Teknologi Bandung dan tentunya Pemerintah Kota Bandung selaku yang punya wilayah. Mengenai tanahnya bisa memanfaatkan aset yang dimiliki KAI.
Ridwan Kamil sudah punya calon lokasi. “Kalau boleh saran lokasi itu di Laswi, ada kereta api, di pertigaan itu kalau dikosongkan dijadikan taman karena diapit jalan. Kalau itu diizinkan setahun beres,” kata Ridwan Kamil.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyambut baik kerja sama ini. Dirinya berharap pertemuan kali ini bisa menjadi awal yang baik untuk kerja sama di masa mendatang.
“Saya ucapkan terima kasih, semoga pertemuan ini menjadi awal yang baik yang akan kita tindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan strategis sehingga apa yang kita visikan bisa kita wujudkan bersama,” kata Didiek. (ADV)
Komentar