Muara Enim, inilahmuaraenim.co.id -Atas upaya terintegrasi Pemkab. Muara Enim dalam pelaksanaan intervensi penurunan stunting atau Balita dengan kondisi fisik kerdil akibat kurang gizi beberapa tahun terakhir sehingga memberikan dampak signifikan dengan turunnya kasus stunting dari 14,12% di tahun 2017 menjadi 2,19% di tahun 2022 melalui data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), maka Selasa (20/12) Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K). hadir langsung dalam kegiatan Penguatan dan Sinkronisasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kabupaten Muara Enim Tahun 2022 di Gedung Pertemuan Evi Medaria, Muara Enim. Dalam sambutannya,
Pj. Bupati Muara Enim, Kurniawan, AP., M.Si., @kurniawan.riduan menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas kehadiran Kepala BKKBN RI sehingga dapat memberikan arahan langsung kepada para Kader KB, Kader PKK dan Bidan Desa se-Kabupaten Muara Enim.
Selain pengarahan dari Kepala BKKBN RI didampingi Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Nopian Andusti, S.E., M.T., kegiatan yang dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Selatan yang juga sebagai Ketua TPPS Provinsi Sumatera Selatan, H. Mawardi Yahya ini juga meluncurkan pencanangan 100% Kampung KB Kabupaten Muara Enim. Pj. Bupati didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB), H. Rinaldo, S.STP., M.Si., menjelaskan bahwa dengan demikian, maka seluruh desa/kelurahan di Kab. Muara Enim akan menjadi pusat integrasi kegiatan lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat dengan harapan memberikan peran dalam percepatan penurunan stunting.
Dalam kunjungan ini, Kepala BKKBN RI juga meninjau pelayanan KB di RS. Ibu dan Anak (RSIA) Karunia Indah Medika (KIM) Muara Enim dan Rumah Data Kampung KB Desa Tanjung Jati, Kecamatan Muara Enim. Dirinya-pun mengapresiasi konsistensi dan upaya berkesinambungan Pemkab. Muara Enim dalam intervensi penurunan stunting dengan melibatkan semua pemangku kepentingan melalui prinsip sinergitas dan kolaboratif. [ rilis prokopim-ME]
Komentar